Tugas metode riset 5

Bab III
Model penelitian
Penelitian deskriptif menjelaskan kondisi pada masa sekarang atau dapat disebut mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Sax, 1979: 17-18 nana Sudjana dan Ibrahim, 1989:64), tujuan penelitian deskriptif adalah menjelaskan kondisi yang ada tanpa di pengaruhi peneliti, sehingga dapat dimodifikasi dan merupakan upaya untuk pemecahan masalah yang praktis.
Variabel Penelitian
Indikator variabel yang digunakan dalam penelitian :
a. Variabel lokasi
b. Variabel harga
c. Variabel fasilitas
d. Variabel Kecepatan akses internet
e. Variabel suasana
f. Variabel pelayanan
Cara Pengambilan Data dan Sumber Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode survey yaitu menggunakan kuesioner yang berisi butir-butir pengukur konstruk atau variabel yang digunakan dalam model penelitian. Penyebaran dan pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan meminta kesediaan responden untuk mengisi kuesioner.
Alat Analisis
3.3.1 Tehnik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 1995:263). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisi dalam beberapa tahap analisa, yaitu:
1. Analisa Tabel Tunggal
Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori. (Singarimbun, 1995:266).
2. Analisa Tabel Silang
Merupakan analisa yang digunakan untuk mengetahui variable yang satu memiliki hubungan dengan variable lainnya. Sehingga dapat diketahui apakah variable tersebut bernilai positif atau negatif (Singarimbun, 1995:273)


Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah jumlah keseluruhan populasi yang merupakan hasil pengukuran ataupun perhitungan secara kualitatif maupun kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat – sifatnya.
Sampel
1. Dari hasil analisis karakteristik respoden kita dapat mengetahui beberapa hal
sebagai berikut:
a. Faktor lokasi mempengaruhi kepuasan konsumen dengan jumlah rata-rata
yang menjawab sangat setuju sebanyak 47,5% dan jumlah rata-rata yang
menjawab setuju sebanyak 40%.
b. Faktor harga mempengaruhi kepuasan konsumen dengan jumlah rata-rata
yang menjawab sangat setuju sebanyak 65,8% dan jumlah rata-rata yang
menjawab setuju sebanyak 27,5%.
c. Faktor fasilitas warnet mempengaruhi kepuasan konsumen dengan jumlah
rata-rata yang menjawab sangat setuju sebanyak 79,2% dan jumlah rata-
rata yang menjawab setuju sebanyak 18,3%.
d. Faktor kecepatan akses internet mempengaruhi kepuasan konsumen
dengan jumlah rata-rata yang menjawab sangat setuju sebanyak 72,5% dan
jumlah rata-rata yang menjawab setuju sebanyak 22,5%.
e. Faktor suasana warnet mempengaruhi kepuasan konsumen dengan jumlah
rata-rata yang menjawab sangat setuju sebanyak 58,3% dan jumlah rata-
rata yang menjawab setuju sebanyak 36,7%.
f. Faktor pelayanan mempengaruhi kepuasan konsumen dengan jumlah rata-
rata yang menjawab sangat setuju sebanyak 55,8% dan jumlah rata-rata
yang menjawab setuju sebanyak 37,5%.
2. Dari analisis korelasi dapat dilihat bahwa korelasi terhadap dependen variabel
rendah sekali yang disebabkan oleh sulitnya penentuan nilai Y.
3. Dari analisis regresi berganda dapat dilihat bahwa model yang didapatkan
tidak dapat mewakili pendapat responden mengenai faktor-faktor yang ada.
4. Berdasarkan perbandingan nilai R2, maka dapat dilihat bahwa faktor
kecepatan akses internet (x4) mempunyai pengaruh paling besar terhadap
kepuasan konsumen (Y). Faktor kedua yang paling mempengaruhi adalah
fasilitas warnet (x3).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tugas metode riset 4

BAB II
LANDASAN TEORI
Teori
Menurut John C. Mowen (2000:512), Kepuasan Konsumen adalah
“Consumer Satisfaction is defined as the overall attitude regarding a good or
service after its acquisition and use.”
Definisi dari kepuasan konsumen disini adalah keseluruhan sikap yang
timbul setelah membeli atau menggunakan sebuah produk atau jasa.

Menurut Kotler (2000:486) jasa adalah “setiap tindakan atau kegiatan
yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.”
Jasa merupakan pelayanan langsung dari produsen pemberi jasa kepada
para konsumennya. Karena bersifat langsung, maka karakteristik atau ciri-ciri
dari pelayanan jasa berbeda dengan produksi dan pemasaran barang.Pemasaran
jasa bersifat sensitif dalam menghayati kebutuhan konsumennya. Para tenaga
pemasar harus selalu dekat dan terus menerus memperhatikan para konsumennya
Menurut ( Lupiyoadi, 2001) Pelayanan yang berkualitas dan bermutu merupakan salah satu kunci keberhasilan untuk memuaskan pelanggan dalam berbagai usaha yang bersifat jasa. Menurut Parasuraman et,al ( dalam lupiyoadi, 2001 ) ada lima dimensi yang relevan untuk menjelaskan kualitas pelayanan yang dikenal dengan model SERVQUAL yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible, kelima dimensi tersebut merupakan kunci untuk meningkatkan kepuasan nasabah yang pada akhirnya berujung pada loyalitas konsumen
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya (Sugiyono, 2006:96).
Berdasarkan perumusan masalah di atas, rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah: “variabel harga dan fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan pelanggan warnet “
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah :
H1: Variabel harga dan fasilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa warnet
sedangkan H0 : Variabel harga dan fasilitas tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa warnet.


Pengembangan Hipotesis


Pengaruh yang signifkan dari hipotesis bauran ritel akan dapat diketahui pengembangan hipotesisnya apabila hasil analisis terhadap beberapa pelanggan telah diketahui besarannya. Variabel itu sendiri berhubungan satu sama lain untuk pembentukan citra yang baik dari suatu tempat usaha, Pencitraan itulah yang kemudian membangun loyalitas pelanggan dan pada akhirnya memberikan kepuasan tersendiri bagi masing-masing konsumen yang khas.


Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berdasarkan data dari Asosiasi Pengusaha Warnet Komunitas Telematika
(APWKOMITEL) (http://www.apwkomitel.org/warnetjakarta.htm), di Jakarta
sendiri tercatat 133 warnet dan jumlah ini diyakini hanya separuh dari total
keseluruhan warnet yang ada dan jumlahnya terus berkembang.
Arya Pradana pada tahun 2009 meneliti tentang ”Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian” dengan studi kasus pada Y Internet Cabang Dr. Cipto Semarang, dan Sulistyanto pada tahun 2010 meneliti tentang ”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keutusan Pemakaian Jasa Warnet Di Kota Wonogiri.

Deskripsi Statistik
Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
non probability sampling dimana pemilihan anggota populasi untuk masuk dalam
sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan subyektif peneliti. Pertimbangan
dibuat berdasarkan faktor biaya, waktu, lokasi, informasi yang dibutuhkan, dan
sebagainya.
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam metode non probability
sampling adalah judgement sampling.

Sampel Penelitian
1. Dari hasil analisis karakteristik respoden kita dapat mengetahui beberapa hal
sebagai berikut:
a. Faktor lokasi mempengaruhi kepuasan konsumen dengan jumlah rata-rata
yang menjawab sangat setuju sebanyak 47,5% dan jumlah rata-rata yang
menjawab setuju sebanyak 40%.
b. Faktor harga mempengaruhi kepuasan konsumen dengan jumlah rata-rata
yang menjawab sangat setuju sebanyak 65,8% dan jumlah rata-rata yang
menjawab setuju sebanyak 27,5%.
c. Faktor fasilitas warnet mempengaruhi kepuasan konsumen dengan jumlah
rata-rata yang menjawab sangat setuju sebanyak 79,2% dan jumlah rata-
rata yang menjawab setuju sebanyak 18,3%.
d. Faktor kecepatan akses internet mempengaruhi kepuasan konsumen
dengan jumlah rata-rata yang menjawab sangat setuju sebanyak 72,5% dan
jumlah rata-rata yang menjawab setuju sebanyak 22,5%.
e. Faktor suasana warnet mempengaruhi kepuasan konsumen dengan jumlah
rata-rata yang menjawab sangat setuju sebanyak 58,3% dan jumlah rata-
rata yang menjawab setuju sebanyak 36,7%.
f. Faktor pelayanan mempengaruhi kepuasan konsumen dengan jumlah rata-
rata yang menjawab sangat setuju sebanyak 55,8% dan jumlah rata-rata
yang menjawab setuju sebanyak 37,5%.
2. Dari analisis korelasi dapat dilihat bahwa korelasi terhadap dependen variabel
rendah sekali yang disebabkan oleh sulitnya penentuan nilai Y.
3. Dari analisis regresi berganda dapat dilihat bahwa model yang didapatkan
tidak dapat mewakili pendapat responden mengenai faktor-faktor yang ada.
4. Berdasarkan perbandingan nilai R2, maka dapat dilihat bahwa faktor
kecepatan akses internet (x4) mempunyai pengaruh paling besar terhadap
kepuasan konsumen (Y). Faktor kedua yang paling mempengaruhi adalah
fasilitas warnet (x3).


• Analisis Korelasi dan Analisis Regresi Berganda
Untuk melihat keterkaitan antara variable jawaban terhadap pertanyaan factor factor yang dipelajari pada penelitian ini, maka diadakan analisis korelasi dan regresi. Dengan menggunakan nilai kepuasan konsumen ( variabel Y ) dan variable- variable x1,x2,x3,x4,x5,dan x6 sebagai variable factor lokasi, harga, fasilitas, kecepatan akses, suasana dan pelayanan, diperoleh hasil matriks korelasi antar variable.
 Analisis Korelasi
Table
Analisis Korelasi
Y X1 X2 X3 X4 X5 X6
Y 1
-
X1 0.08039 1
0.15651 0.16094
X2 2 7 1
0.20832 -
X3 5 0.07401 0.42644 1
- 0.34344 -
X4 0.24823 3 0.14117 -0.0999 1
0.02684 0.27183 0.18536 - 0.19732
X5 3 8 7 0.02302 5 1
0.06455 0.23270 0.31938 0.04964 0.21073 0.5875
X6 3 1 3 2 2 1 1
Dari table analisis korelasi dapat dilihat bahwa koefisien korelasi yang lebih tinggi antara variable dependen (Y ) dengan variable x4 (kecepatan akses), x3 (fasilitas warnet) dan x2 (harga) dibandingkan dengan variable lainnya. Koefisien korelasi variable kecepatan akses (x4) terhadap kepuasan (Y) meskipun nilainya paling tinggi tetapi dari sample penelitian ini menunjukkan nilai yang negative.
• Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda dibuat dengan menggunakan variable kepuasan (Y) sebagai variable dependen dan variable x1,x2,x3,x4,x5,x6 sebagai variable independen. Berbagai model telah dipelajari untuk melihat peran suatu independent variable dengan melihat keadaan regresi tersebut apabila suatu variable tertentu tidak diikutkan dalam model.
Bentuk regresi, taraf nyata dan koefisien determinasi dari model regresi dengan kepuasan konsumen warnet sebagai variable dependen
Model Variabel Bebas Bentuk Regresi Taraf Nyata Koefisien determinasi
1 X1,x2,x3,x4,x5,x6 Y = 0.7198 - 0.0043
X1 + 0.0053 X2 + 0.0808 X3 - 0.1074 X4 + 0.0106 X5 + 0.0339 X6 Tidak Nyata 0.1077
2 X1,x2,x3,x4,x5,x6 Y = 0.7146 + 0.0043 X2 + 0.0817 X3 – 0.1093 X4 + 0.0098 X5 + 0.0339 X6 Tidak Nyata 0.1075
3 X1,x2,x3,x4,x5,x6 Y = 0.7238 – 0.0032 X1 + 0.0840 X3 – 0.1090 X4 + 0.0107 X5 + 0.0358 X6 Tidak Nyata 0.1075
4 X1,x2,x3,x4,x5,x6 Y = 1.0304 – 0.0117 X1 + 0.0319 X2 – 0.0071 X5 + 0.0309 X6 Tidak Nyata 0.0844
5 X1,x2,x3,x4,x5,x6 Y = 0.3500 – 0.0305 X1 + 0.0279 X2 + 0.0766 X3 + 0.0063 X5 + 0.0157 X6 Tidak Nyata 0.0583
6 X1,x2,x3,x4,x5,x6 Y = 0.7376 – 0.0031 X1 + 0.0055 X2 + 0.0803 X3 – 0.1069 X4 + 0.0396 X6 Tidak Nyata 0.1072
7 X1,x2,x3,x4,x5,x6 Y = 0.7386 – 0.0042 X1 + 0.0129 X2 + 0.0793 X3 – 0.1018 X4 + 0.0283 X5 Tidak Nyata 0.1029

Sumber : data hasil diolah
Dimana :
Variable tak bebas Y = kepuasaan konsumen warnet
Variabel bebas =
x1= lokasi
x2 = harga
x3 = fasilitas
x4 = kecepatan akses internet
x5 = suasana
x6 = pelayanan
Tabel tersebut menyajikan macam model regresi dengan variable independent yang terlibat, taraf nyata, dan koefisien determinasi. Seluruh model regresi berganda yang didapatkan ternyata tidak signifikan. Dari tujuh model regresi berganda yang telah dipelajari , ternyata semuanya tidak memiliki taraf nyata dengan alfa 0,05. Dari koefisien determinasi Masih bisa dilihat adanya penurunan nilai koefisien determinasi yang relative tinggi apabila suatu variable tidak ikut disertakan dalam model.
Berdasarkan table diatas, maka dapat dibuat perbandingan sebagai berikut :
keterangan sebelum Hasil sesudah pengurangan faktor Selisih
Lokasi (x1) 0.1077 0.1075 0.0002
Harga (x2) 0.1077 0.1075 0.0002
Fasilitas (x3) 0.1077 0.0844 0.0233
Kecepatan (x4) 0.1077 0.0583 0.0494
Suasana (x5) 0.1077 0.1072 0.0005
Pelayanan (x6) 0.1077 0.1029 0.0048
Sumber : data hasil diolah

Berdasarkan tabel ada kecenderungan yang menunjukkan bahwa factor kecepatan akses internet (x4) mempunyai pengaruh paling besar terhadap kepuasan konsumen (Y). Hal ini dapat dilihat bahwa dengan menghilangkan factor kecepatan akses internet (x4) dari model penuh, terdapat penurunan koefisien determinasi paling besar. Faktor kedua yang mempengaruhi kepuasan konsumen setelah kecepatan akses internet (x4) adalah fasilitas warnet (x3).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tugas softskill prilaku konsumen

Paper Prilaku Konsumen


Bab I
Pendahuluan
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang.
Era globalisasi membuat para pelaku bisnis didalamnya mengalami suatu pelonjakan, yaitu dimana semua orang dapat melakukan bisnis dari yang kecil sampai kepada tahap bisnis yang besar. Dampak positif ini tentu saja merupakan kesempatan yang bagus dalam hal berbisnis, berbagai kendala dalam bisnis yang ada, seolah-olah menjadi batu sandungan yang akan membuat para pebisnis semakin lebih baik lagi kedepannya.
Setiap perusahaan ingin bisnis mereka maju, akan tetapi banyak dari mereka tidak mengetahui strategi maupun cara agar bisnis mereka lancar. Beberapa hanya nekat dan tanpa pengalaman terjun dalam dunia bisnis ini. Saat ini ada beberapa cara dalam berbisnis bagi mereka yang baru pertama kali terjun dalam dunia ini. Salah satunya yaitu dengan suatu kerjasama yang berbasis kepercayaan.
Kerjasama ini menghasilkan keuntungan yang menjanjikan bagi para pemula, dengan cara system bagi hasil, para pebisnis dapat memulai bisnis mereka dengan rasa percaya diri kedepannya. Strategi ini banyak digunakan sekarang ini, hal ini dapat terlihat dari tingkat perdagangan yang naik.
Tentu saja dalam berbisnis atau pun berdagang selain mempunyai perencanaan/strategi untuk berbisnis, harus mempunyai strategi promosi atau pemasaran yang baik, agar para konsumen dapat tertarik untuk membeli atau mengkonsumsi apa yang kita tawarkan.
Keinginan konsumen tentu berbeda beda, tetapi justru itu yang memacu kreatifitas seorang pebisnis, berorientasi kepada konsumen merupakan strategi yang baik dalam berbisnis.


II. Pembahasan
A. TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KONSUMEN
1. Konsumen Individu
Pilihan merek dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen, persepsi atas karakteristik merek, dan sikap ke arah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.
2. Pengaruh Lingkungan
Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen), grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).
3. Marketing strategy
Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah barang, harga, periklanan dan distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Kebutuhan ini digambarkan dengan garis panah dua arah antara strategi pemasaran dan keputusan konsumen dalam gambar 1.1 penelitian pemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen.
Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek. Pengalamn konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang sama lagi.
Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran. Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan data penjualan. Tetapi informasi ini tidak menceritakan kepada pemasar tentang mengapa konsumen membeli atau informasi tentang kekuatan dan kelemahan dari merek pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasaran diperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merek dan kecenderungan pembelian di masa yang akan datang. Informasi ini mengarahkan pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran kearah pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik.

B. EMPAT TIPE PROSES PEMBELIAN KONSUMEN :
1. Proses “ Complex Decision Making “, terjadi bila keterlibatan kepentingan tinggi pada pengambilan keputusan yang terjadi. Contoh pengambilan untuk membeli sistem fotografi elektronik seperti Mavica atau keputusan untuk membeli mobil. Dalam kasus seperti ini, konsumen secara aktif mencari informasi untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan pilihan beberapa merek dengan menetapkan kriteria tertentu seperti kemudahan dibawa dan resolusi untuk sistem kamera elektronik, dan untuk mobil adalah hemat, daya tahan tinggi, dan peralatan. Subjek pengambilan keputusan yang komplek adalah sangat penting. Konsep perilaku kunci seperti persepsi, sikap, dan pencarian informasi yang relevan untuk pengembangan stratergi pemasaran.
2. Proses “ Brand Loyalty “. Ketika pilihan berulang, konsumen belajar dari pengalaman masa lalu dan membeli merek yang memberikan kepuasan dengan sedikit atau tidak ada proses pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Contoh pembelian sepatu karet basket merek Nike atau sereal Kellogg,s Nutrific. Dalam setiap kasus disini pembelian adalah penting untuk konsumen, sepatu basket karena keterlibatan kepentingan dalam olah raga, makanan sereal untuk orang dewasa karena kebutuhan nutrisi. Loyalitas merek muncul dari kepuasan pembelian yang lalu. Sehingga, pencarian informasi dan evaluasi merek terbatas atau tidak penting keberadaannya dalam konsumen memutuskan membeli merek yang sama.
Dua tipe yang lain dari proses pembelian konsumen dimana konsumen tidak terlibat atau keterlibatan kepentingan yang rendah dengan barangnya adalah tipe pengambilan keputusan terbatas dan proses inertia.
3. Proses “ Limited Decision Making “. Konsumen kadang-kadang mengambil keputusan walaupun mereka tidak memiliki keterlibatan kepentingan yang tinggi, mereka hanya memiliki sedikit pengalaman masa lalu dari produk tersebut. Konsumen membeli barang mencoba-coba untuk membandingkan terhadap makanan snack yang biasanya dikonsumsi. Pencarian informasi dan evaluasi terhadap pilihan merek lebih terbatas dibanding pada proses pengambilan keputusan yang komplek. Pengambilan keputusan terbatas juga terjadi ketika konsumen mencari variasi. Kepitusan itu tidak direncanakan, biasanya dilakukan seketika berada dalam toko. Keterlibatan kepentingan yang rendah, konsumen cenderung akan berganti merek apabila sudah bosan mencari variasi lain sebagai perilaku pencari variasi akan melakukan apabila resikonya minimal.
Catatan proses pengambilan keputusan adalah lebih kepada kekhasan konsumen daripada kekhasan barang. Karena itu tingkat keterlibatan kepentingan dan pengambilan keputusan tergantung lebih kepada sikap konsumen terhadap produk daripada karakteristik produk itu sendiri. Seorang konsumen mungkin terlibat kepentingan memilih produk makanan sereal dewasa karena nilai nutrisinya, konsumen lain mungkin lebih menekankan kepada kecantikan dan menggeser merek dalam mencari variasi.
4. Proses “ Inertia “. Tingkat kepentingan dengan barang adalah rendah dan tidak ada pengambilan keputusan. Inertia berarti konsumen membeli merek yang sama bukan karena loyal kepada merek tersebut, tetapi karena tidak ada waktu yang cukup dan ada hambatan untuk mencari alternatif, proses pencarian informasi pasif terhadap evaluasi dan pemilihan merek. Robertson berpendapat bahwa dibawah kondisi keterlibatan kepentingan yang rendah “ kesetiaan merek hanya menggambarkan convenience yang melekat dalam perilaku yang berulang daripada perjanjian untuk membeli merek tersebut” contoh pembelian sayur dan kertas tisu.
Pengambilan keputusan konsumen menghubungkan konsep perilaku dan strategi pemasaran melalui penjabaran hakekat pengambilan keputusan konsumen. Kriteria apa yang digunakan oleh konsumen dalam memilih merek akan memberikan petunjuk dalam manajemen pengembangan strategi.
Pengambilan keputusan konsumen adalah bukan proses yang seragam. Ada perbedaan antara
(1) pengambilan keputusan dan
(2) keputusan dengan keterlibatan kepentingan yang tinggi dan keputusan dengan keter-libatan kepentingan yang rendah.


BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Perilaku konsumen adalah tingkat prilaku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan sutu produk dan jasa mereka/satu tindakan-tindakan, proses hubungan sosial yang dilakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan sutu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalaman, dengan mempelajari 3 variabel perilaku konsumen.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu : kekuatan sosial budaya dan kekuatan pisikologis.
Metode yang digunakan dalam penelitian perilaku konsumen dan metode memusatkan atau memfokuskan kelompok konsumen.
Teori tingkahlaku konsumen menerangkan tentang perilaku konsumen dipasaran, yaitu menerangakan sikap konsumen dalam membeli dan memilih barang yang akan dibelinya.
Teori ini dikembangka dalam dua bentuk : teori utility dan analisis kepuasan sama.



DAFTAR PUSTAKA
Wahana, Jaka dan Kirbrandoko, 1995, Pengantar Mikro Ekonomi Jilid I, Terjemahan Cetakan pertama, Binarupa Aksara, Jakarta
http://www.endz4shared.co.cc/2010/03/1.html
- www.wikipedia.com
- Sukirno, sadona. 2005. Mikro Ekonomi teori pengantar/sadono sukirno, edisi 1, -21. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tugas metode riset 3

Tugas metode riset 3

BAB I

Judul : Analisa kepuasan konsumen pada Warnet
Tema : Kepuasan Konsumen

Latar Belakang :

Pada abad modern ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju. Hal ini mendorong perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dan persaingan pasar semakin ketat. Pemasaran merupakan salah satu sarana bagi perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Agar tujuan tersebut tercapai maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang atau jasa yang diinginkan konsumen dengan memberikan pelayanan yang menyenangkan dan fasilitas – fasilitas yang menunjang. Warnet yang merupakan salah satu perusahaan kecil yang bergerak dalam bidang layanan jasa informasi internet merupakan salah satu komponen bagi perkembangan sektor informasi. Berdasarkan latar belakang rumusan masalah yang diambil dalam penelitian adalah apakah fasilitas dan pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada warnet
Masalah :
Masalah yang akan dibahas disini adalah faktor-faktor apa
saja yang menyebabkan konsumen warnet puas dan seberapa besarkah pengaruh
faktor-faktor tersebut terhadap kepuasan konsumen warnet .

FENOMENA :
Kebutuhan untuk memperoleh informasi yang cepat, mudah dan murah sangat penting sehingga internet bisa dikatakan menjadi kebutuhan mendasar manusia.

MOTIVASI PENELITIAN :
Dengan penelitian ini dapat mengetahui dan memberikan persepsi seberapa besar pengaruh fasilitas serta kecepatan internet di warnet mempengaruhi kepuasan pelanggan warnet tersebut.


Tujuan penelitian :
ingin mengetahui tingkat kepuasan konsumen yang dilihat dari kinerja perusahaan dalam memenuhi harapan konsumen pada Warnet

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tugas metode riset 2

Review jurnal 4
Judul : Analisa kepuasan konsumen pada Rumah sakit
Tema : Kepuasan Konsumen

Latar Belakang :
Pemerintah dewasa ini sedang dituntut melaksanakan pembangunan dan dituntut pula untuk melakukan perubahan di segala bidang. Salah satunya adalah tuntutan kepada masyarakat dan membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya.
Dalam era globalisasi saat ini, Indonesia ditantang untuk terus membangun dalam segala bidang demi tercapainya masyarakat yang adil dan makmur. Hal ini sesuai dengan tujuan dari pembangunan nasional yang hakekatnya adalah pembangunan nasional yang seutuhnya berikut masyarakatnya seutuhnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sumber daya manusia yang sehat jasmani dan rohani. Maka pemerintah telah berupaya meningkatkan kesehatan melalui penyediaan sarana kesehatan, salah satunya adalah Rumah Sakit.
Perkembangan Rumah Sakit sekarang ini mengalami transformasi besar. Pada perkembangannya Rumah Sakit didirikan umumnya untuk kebutuhan menyehatkan masyarakat dan diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas dari semua kalangan dengan sebaik-baiknya.
Masalah :
Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik. Pada kondisi persaingan sempurna, dimana pelanggan mampu untuk memilih di antara beberapa alternatif pelayanan dan memiliki informasi yang memadai, kepuasan pelanggan merupakan satu determinan kunci dari tingkat permintaan pelayanan
Mendapatkan suatu kepercayaan dari konsumen adalah hal yang terpenting di dalam sebuah perusahaan, apalagi bila perusahaan tersebut bergerak dalam bidang jasa. Kepercayaan konsumen tersebut tentunya dapat diperoleh melalui pelayanan dengan sebaik-baiknya yang diberikan oleh konsumen. Dengan memberikan pelayanan terbaik, diharapkan dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen, sehingga konsumen akan menggunakan jasa dari perusahaan tersebut sewaktu konsumen sedang membutuhkannya.


FENOMENA :
Persaingan bisnis pelayanan rumah sakit menjadi perbincangan masyarakat,pelayanan rumah sakit sangat berpengaruh pada perekonomian para pengusaha bisnis ini, begitu pula dengan masyarakat dengan penghasilan rendah yang terkadang tidak mendapatkan pelayanan terbaik,dan membuat para masyarakat terkadang tidak puas


MOTIVASI PENELITIAN :
dengan penelitian ini dapat mengetahui dan memberikan persepsi seberapa besar pengaruh pelayanan Rumah sakit saat ini,dan dapat memenuhi harapan-harapan pelanggan.




Tujuan penelitian :
Penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk penelitian lebih lanjut tentang kualitas pelayanan sebagai ukuran kinerja, baik di rumah sakit maupun di bidang jasa yang lain dan memberikan manfaat dalam pengambilan kebijakan tentang kualitas pelayanan rumah sakit

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tugas metode riset 2

Tugas Metode Riset 2
Review Jurnal 3


Judul : Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen (Pasien) Terhadap Pelayanan Bagian Unit Bersalin di Rumah Sakit Bersalin Budhi Jaya.
Tema : Analisa Kepuasan Konsumen

Latar belakang :
Rumah Sakit adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dimana dalam menjalankan kegiatannya diperlukan tenaga kerja cukup banyak yang menguasai teknologi, alat-alat medis, pelayanan fasilitas dan sarana yang memadai, penyediaan makanan, peralatan serta sistem manajemen admistrasi yang terkoordinasi dengan baik, karena pelayanan dengan mutu atau kualitas yang terbaik akan dipilih oleh para konsumen, apalagi sebagai perusahaan perusahaan yang bergerak dibidang jasa tentunya peningkatan pelayanan merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan.
Semakin banyaknya ibu hamil yang memerlukan jasa persalinan , rumah sakit diharapkan dapat bersaing bagaimana caranya untuk dapat menarik konsumen, khususnya pasien. Dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengunjung rumah sakit, diharapkan dapat memberikan kepuasan dan jaminan untuk menggunakan pelayanan tersebut kembali pada saat diperlukan lagi, sehingga dapat membiayai dana operasional rumah sakit yang bersangkutan.
Di dalam penulisan ini penulis tertarik untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien, terutama kepada ibu-ibu hamil terhadap jasa pelayanan yang telah diberikan oleh pihak RSB Budhi Jaya.
Masalah :
Masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah:
1) Bagaimana tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan pihak RSB. Budhi Jaya?
2) Faktor apa saja yang berpengaruh dalam tingkat kepuasan konsumen (pasien) terhadap pelayanan yang diberikan?
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam penulisan ini penulis akan membatasi permasalahan pada tingkat kepuasan pasien Bagian Unit Bersalin terhadap pelayanan yang diberikan pihak RSB. Budhi Jaya.

METODOLOGI

Objek Penelitian
Objek dalam penulisan ini yaitu Pasien yang melakukan persalinan di Rumah Sakit Bersalin Budhi Jaya yang beralamat di Jalan Dr.Saharjo No:120 Jakarta Selatan.
Data dan Variabel Penelitian:
Sajian data atau variabel yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang berisi 20 pertanyaan yang terdiri dari lima atribut yaitu keandalan, daya tanggap, kepastian, empati, dan berwujud. Dengan mengambil sample sebanyak 50 responden.
Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data, penulis berusaha mendapatkan data yang sesuai dengan masalah yang akan diambil. Adapun yang menjadi sumber datanya adalah:
1) Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari rumah sakit.
2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku yang bersangkutan dengan keperluan penelitian dan juga menggunakan media elektronik seperti internet untuk melengkapi masalah yang akan diungkapkan dalam penulisan.
Hipotesis
Dengan berusaha untuk meningkatkan pengunjung yang datang, maka pihak perusahaan yang bergerak dibidang jasa harus dapat memperbaiki pelayanan yang diberikan.
Metode Penelitian (Alat Analisis yang Digunakan)
1) Skala Pengukuran
Di dalam penulisan ini penulis mengggunakan skala Likert, yaitu jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian sikap, pendapat, dan persepsi sosial seseorang/kelompok. 2) Metode Analisis DataAlat analisis yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah dengan menggunakan Chi Square. Chi Square adalah alat analisis untuk melihat variabel jenis pelayanan mempengaruhi kepuasan konsumen
Hasil Penelitian
Dengan menyebarkan kuesioner yang berisi 20 pertanyaan yang terdiri dari lima atribut yaitu keandalan, daya tanggap, kepastian, empati, dan berwujud kepada 50 responden yang merupakan pasien yang melakukan proses persalinan pada RSB Budhi Jaya, maka dapat diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:
1) Analisis Keandalan
Keandalan adalah kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan secara terpercaya dan akurat.
a. Pelayanan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan yang cepat dan akurat.
b. Penjelasan dari dokter
c. Ketepatan kedatangan dokter.

d. Prosedur penerimaan pasien yang cepat.

e. Prosedur pendaftaran sangat mudah.
2) Analisis Daya Tanggap
Daya tanggap adalah kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat.
a. Petugas informasi dalam memberikan informasi yang jelas

b. Tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan pertolongan.

c. Kemampuan dokter dan perawat untuik cepat tanggap menyelesaikan keluhan pasien.
3) Analisis Kepastian
Kepastian adalah pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan.
a. Pengetahuan dan kemampuan para dokter dalam mendiagnosa pasien.

b. Pelayanan yang sopan dan ramah

c. Ketrampilan para dokter, perawat dan petugas lainnya dalam bekerja.
4) Analisis Empati
Empati adalah kesediaan untuk peduli, memberi perhatian pribadi kepada pelanggan.
a. Sikap dan perhatian perawat pada pasien.
b. Sikap dan perhatian dokter terhadap pasien

c. Pelayanan kepada semua pasien tanpa memandang status sosial.
5) Analisis Berwujud
Berwujud adalah penampilan fasilitas fisik, peralatan, tugas, dan materi komunikasi.
a. Kerapihan dan kebersihan penampilan petugas.
b. Kelengkapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai.
c. Kebersihan kamar perawatan dan kamar mandi
.d. Kenyamanan ruangan perawatan (seperti ber-AC)
e. Kebersihan dan kenyaman ruan lobi.
f. Penataan eksterior dan interior ruangan.



Hasil dan Kesimpulan :
Rumah sakit Bersalin Budhi jaya telah melakukan pelayanan cukup baik sehingga konsumen atau pasien bisa merasa puas oleh pelayanan jasa yang di berikan oleh RS Budhi jaya.
Saran :
Kinerja pelayan yang di berikan sudah baik maka di harapkan seluruh pegawai rumah sakit tetap mempertahankan kinerja nya tersebut agar para pasien atau konsumen selalu puas.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tugas metode riset 2

Tugas Metode Riset 2
Review Jurnal 2


JUDUL JURNAL: Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan pada RS Pelni Petamburan.
PENGARANG/TAHUN: Mudabbir
Tahun : 2008
Tema : Kepuasan Konsumen


LATAR BELAKANG:
• Dengan semakin banyaknya orang yang memerlukan jasa kesehatan, rumah sakit harus dapat bersaing bagaimanan caranya untuk dapat menarik konsumen, khususnya pasien.
• Pelayanan dengan mutu atau kualitas yang terbaik akan dipilih oleh para konsumen, apalagi sebagai perusahaan perusahaan yang bergerak dibidang jasa tentunya peningkatan pelayanan merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatkan.
• Dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengunjung rumah sakit, diharapkan dapat memberikan kepuasan dan jaminan untuk menggunakan pelayanan tersebut kembali pada saat diperlukan lagi, sehingga dapat membiayai dana operasional rumah sakit yang bersangkutan.
• RS Petamburan adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam jasa kesehatan yang kegiatannya adalah melayani pasien, maka hal utama yang harus diperhatikan dan diprioritaskan adalah kepuasan pasien.
PERUMUSAN MASALAH:
Bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan rumah sakit.
.
TUJUAN PENELITIAN:
Untuk mengetahui apakah konsumen atau pasien merasa puas terhadap kinerja pelayanan yang telah diberikan oleh pihak RS PELNI Petamburan.
METODOLOGI PENELITIAN:
Data Penelitian:
Objek dalam penelitian ini adalah RS Pelni Petamburan yang beralamat di Jln. Aipda KS Tubun 92-94 Jakarta Barat. Sajian data yang akan digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner yang berisi 20 pertanyaan dengan memberikan pertanyaan kepada pasien yang datang ke RS Petamburan dengan sample 50 responden.
Variabel Penelitian:
Pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner pada penelitian ilmiah ini terdiri dari 5 dimensi yaitu
1) Keandalan: kemampuan untuk memberikan jasa secara cepat dan dapat dipercaya secara akurat.
2) Daya tanggap: kemampuan untuk melayni pasien secara cekatan dan tanggap.
3) Keyakinan: penampilan dari pengetahuan dan kempuan dokter dalm menangani pasien.
4) Empati: suatu penampilan dengan memberikan perhatian dan jaminan keamanan.
5) Berwujud: suatu penampilan dari kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan fasilitas yang disediakan.
Tahapan Penelitian:
Tahapan dalam melakukan penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1) Metode lapangan: penelitian secara langsung ke lapangan, penulis berusaha mendapatkan data dengan cara wawancara, observasi langsung, dan angket pengisian kuesioner.
2) Metode Pustaka: mencari gambaran secara teoritis, yaitu dengan cara membaca dan mempelajari berbagai buku ilmiah serta buku lainnya yang berhubungan dengan topik permasalahannya.
Model Penelitian:
Dalam penulisan ilmiah ini penulis menggunakan skala pengukuran yaitu Skala Likert. Skala Likert adalah sejenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian seperti sikap, pendapat, dan persepsi seseorang.
Rumus Skala Likert:
NIK = Nilai Bobot : Kategori Penilaian
dimana: NIK: Nilai Indeks Kerja
Nilai Bobot: (Kategori Penilaian x Bobot masing-masing)
Sedangkan alat analisis yang digunakan adalah Chi Square. Chi Square adalah metode analisis data untuk melihat hubungan antar variabel, dalam hal ini adalah untuk melihat variabel jenis pelayanan mempengaruhi kepuasan konsumen, khususnya pasien.
Rumus Chi Square:
X2 = S (fo-fe)2
fe
dimana : X2 : Chi Square hitung
fo : frekuensi observasi.
fe : frekuensi harapan.
H0 = Pasien pada RS PELNI Petamburan tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan.
Ha = Pasien pada RS PELNI Petamburan puas terhadap pelayanan yang diberikan.
Untuk mencari fe digunakan rumus:
fe = Pr x Pc x n
dimana : Pr : Proporsi baris total
Pc : Proporsi kolom
n : Jumlah data
HASIL DAN KESIMPULAN:
Dari hasil observasi terhadap 50 responden pada RS Petamburan bahwa dari hasil analisa X2 hitung (45,9712) lebh besar dari X2 table (23,541), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi pasien merasa puas terhadap pelayanan yang terdiri dari 5 dimensi yaitu keandalan, daya tanggap, keyakinan, empati dan berwujud yang telah diberikan oleh pihak RS. Pelni Petamburan .
Dari hasil perhitungan. Maka dapat diketahui bahwa kinerja pelayanan yang diberikan oleh RS Pelni Petamburan sudah cukup baik.
SARAN: kinerja pelayanan yang telah diberikan sudah dapat dikatakan baik,kepuasan pasien terhadap pelayanan juga cukup baik. maka diharapkan seluruh pegawai rumah sakit dapat tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerja mereka agar jumlah pasien bias terus bertambah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments