perkiraan tingkat inflasi thn 2010
Tingkat inflasi thn 2010
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan tingkat inflasi 2010 akan melewati target inflasi dalam APBN yang ditetapkan sebesar 5,3 persen, namun masih dibawah enam persen. "Kalau terjadi inflasi dalam dua bulan terakhir berarti sudah melampaui target 5,3 persen, karena dari Januari-Oktober telah mencapai 5,35 persen, (tapi) mudah-mudahan tidak melewati enam persen, karena masih ada ruang 0,65 persen. apabila terjadi deflasi dalam dua bulan terakhir maka kemungkinan target 5,3 persen bisa tercapai, namun kemungkinan tersebut sangat tipis. "Saat ini inflasi sudah mencapai 5,35 persen, padahal target awal 5,3 persen, kalau tidak ada keajaiban dalam dua bulan terakhir bisa deflasi, mungkin tercapai target.
inflasi pada dua bulan pada akhir tahun tidak begitu besar, bahkan ada kecenderungan deflasi karena permintaan nasional pada Natal dan Tahun Baru tidak sebesar saat Lebaran. "Walaupun Desember ada pengaruh tetapi tidak sehebat kita alami pada September karena proporsi pelaku konsumen tidak sebesar Muslim merayakan Lebaran, memang umat Kristiani merayakan Natal dan Tahun baru, namun demand nasional tidak besar. Jadi kemungkinan dibawah enam persen.
pada November 2009 terjadi deflasi 0,03 persen, kemudian Desember inflasi sebesar 0,33 persen, dan pada November 2008 terjadi inflasi sebesar 0,12 persen dan Desember terjadi deflasi sebesar 0,04 persen. "Tipis memang, tapi tidak menaikkan harga. Kalau kita belajar dari dua tahun kemarin, itu keliatannya November-Desember bukan bulan inflasi besar. Kira-kira begitu, itu empiriknya, tapi bisa terjadi hal-hal diluar penghitungan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Oktober mencapai 0,06 persen. Dengan demikian inflasi tahun kalender selama Januari hingga Oktober sebesar 5,35 persen, sedangkan inflasi (yoy) dibandingkan tahun lalu sebesar 5,67 persen atau turun dari sebelumnya 0,19 persen.
Pemerintah kian sulit untuk mempertahankan proyeksi Inflasi 5,3 persen sesuai dengan asumsi makro APBN P 2010. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Inflasi pada September sebesar 0,44 persen lebih rendah pada Agustus lalu 0,76 persen. Capaian tersebut mendorong laju inflasi tahun kalender (Januari - September) sebesar 5,28 persen atau hanya tersisa ruang 0,02 persen dari yang ditargetkan 5,3 persen. Sementara laju inflasi year on year ditetapkan sebesar 5,8 persen. Kemudian inflasi juga disumbang oleh makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang meningkat permintaannya saat lebaran kemarin. Kelompok bahan makanan dan sektor transportasi dan komunikasi turut memberikan dorongan inflasi September ini. Rusman mengakui inflasi 5,3 persen (APBN P 2010) akan sulit dipertahankan. Angkanya akan cenderung diatas 5,3 namun tidak akan lebih dari 6 persen. Meski demikian jika terjadi deflasi secara terus menerus bisa saja angkanya lebih rendah.
Pemerintah akan terus melakukan intervensi pasar sehingga inflasi pada tahun 2010 dapat dipertahankan dibawah enam persen. Intervensi itu yakni dengan melakukan operasi pasar dan pasar murah guna meredam gejolak harga.
Deputi Menko Perekonomian Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan, Erlangga Mantik, mengatakan angka inflasi tahun ini sejak awak memang diperkirakan akan berada sedikit di atas dari target yang ditetapkan dalam APBN P 2010 sebesar 5,3 persen. Namun kisarannya masih dalam 5 plus atau minus satu persen sesuai yang diproyeksikan juga sebelumnya oleh Bank Indonesia. agak tingginya inflasi pada tahun ini tidak terlepas dari dorongan inflasi pada Juli dan Agustus lalu. Inflasi pada Juli bahkan mencapai 1,57 persen akibat dari efek psikologis kenaikan tarif dasar listrik. "Belum lagi dorongan dari lebaran dan tahun ajaran baru anak sekolah.
Namun untuk beberapa bulan kedepan tekanan inflasi akan cenderung mereda. Bahkan tidak menuntut kemungkinan akan terjadinya deflasi seiring harga sejumlah bahan pokok yang menurun.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Inflasi pada September sebesar 0,44 persen lebih rendah pada Agustus lalu 0,76 persen. Capaian tersebut mendorong laju inflasi tahun kalender (Januari - September) sebesar 5,28 persen atau hanya tersisa ruang 0,02 persen dari yang ditargetkan 5,3 persen. Sementara laju inflasi year on year ditetapkan sebesar 5,8 persen.
0 comments:
Post a Comment